Pages

Sponsors

Sunday, March 7, 2010

PerJalanan Ini DiCelah-celah Debu Pasir

Wahai anak-anak kecil
Lihatlah fana dari sirnamu
Suatu ketika dulu
Aku pun seusia denganmu
Di dalam padang sawah menghijau
Di celah-celah tangkai rimbunan padi
Yang nenek banting menjadi beras
Untuk menjadi nasi hindangan kita

Sedikit untuk aku
Sedikit untuk ibu
Sedikit untuk nenek
Dan sedikit untuk adik-adik
Untuk ayah mungkin malam nanti

Wahai anak kecil
Bila besar nanti kau mungkin akan ke kota
Jangan lupa mencari masjid
Disana lebih besar dari surau dikampung
Ya....lebih indah, lebh cantik
Tetapi isinya melimpah bila tiba hari penghulu segala hari
Hari-hari biasa isinya biasa, yang kadangkala bermusim


Yang mengisi pakir-pakir yang dulunya kosong dengan besi-besi kimpal
Yang berkilau-kilau dek pantulan lampu neon
Terbias oleh lopak-lopak air yang hadir kala renyai-renyai hujan
Yang merindu membasahi ubun-ubun hujung rerambut
Kau kuis lembut dengan jari jemarimu

Sekejap matamu dikedip, kadangkala kau pejamkan seketika
Moga bila buka nanti
Berharap agar sesuatu yang indah hadir didepan mata

Mengumpul semangat, tenaga dan jiwa dengan hela panjang
Menghembus dengan keluhan
Pergi saja semuanya
Lenyaplah dari tabung pemikiran ini, dari peti hati ini
Seperti dia meninggalkan aku
Pergi menuju kemenara
Menara ciptaan dunia
Entah apa yang dicarinya
Sehingga sanggup membunuh jiwa orang yang tidak berdosa

Mungkin juga kerana aku tidak sepertinya
Kadangkala bertanya untuk apa dunia ini
Apa dicari sehingga sebegini.....

-haris indera-
kajang, selangor

3 comments:

H N said...

Hopping from Indah's dwelling

Goodness..blog as rich as this? All this while dok menyelam blog Indah dan Dyza aja kalau hauskan poem.
Sejam aku terkasima di sini..I'll hop here again coz aku ney mmg poem fanatic - ha ha.

haiza najwa said...

Ralit dgn sajak Aku dan Sesuatu..polos and sincere..keep on berkarya.

Anda berkarya- saya menikmati..ermm..

For you:

Andai bisa..
sesekali kupetik waktu
lalu pena kita bertemu
kan kususuri bayu yang malu berpaling
belas sekali menjatuhkan
jejak harum puisimu

HARIS INDERA said...

thankz for the hoping haiza...rasanya sy tidak berkarya...sy bukan seorang karyawan.... sy cuma sekadar melakarkan rasa jiwa menjadi warkah peneman setia... jemput la datang lagi sekiranya sudi...

for you HN :

aku bukanlah sasterawan negara,
aku hanya lah insan biasa,
menulis sekadar untuk mengubat lara jiwa...(petikan dari sebuah lagu)

mybe u remember this song..i guest...