Pages

Sponsors

Sunday, April 18, 2010

Ku tulis warkah ini, Aku terdiam disini


Kutulis warkah ini
Pada malam yg sangat diam
Ketika unggas telah di peraduan
Dan angin dingin berhembus malas
Di bawah pudar cahaya rembulan
Dan kerdip bintang-bintang
Kuluahkan sejuta rasa
Dan kulakarkan kelopak-kelopak bunga cinta
Lalu kuselitkan pada hujung pena.
Agar ketika warkahku kau buka
Aromanya memenuhi kamarmu..
Kutuliskan warkah
Bertintakan merah darah
Mengalir di hujungnya.
Kutuliskan warkah ini
Untukmu

-(INDAH HAIRANI)-



Aku terdiam disini
menyimpul kata merungkai makna
Tika jiwa, Hati dan Fikir
Tenggelam bersama resah malam kabut gelap
Aku berlegar di segenap acap minda fikirku
Namun aku tidak kemana
Masih disini....masih mencuba mencari
mencari erti sebuah ilusi
atau mungkin sebuah mimpi yang hakiki
Indah sedang perhalusi..
Kerna hati umpama duri...
Ku utuskan selafaz kata
Dari hati sanbubari yang tidak terhenti henti
Menjerit dari batin seorang diri
Andai jatuh ku bangkit sendiri
Kala semuanya menyepi menyendiri
Ibarat serangkai pantai yang tiada bertepi
Pergi saja aku dari disini
Ingin ku cari hujung pelangi
Agar disitu ku jumpa erti
Erti yang hakiki tidak terperi

Atau mungkin ku temui sang bidadari dari surga
Yang sesat dalam mencari
Atau mungkin juga mati menjemput pergi
Sehingga kini ku tidak pasti
Adakah ini realiti
Realiti yang tidak pernah aku mimpi

-HARIS INDERA-
kajang, selangor




duhai kelicap fajar
ceridaulah bagai selalu
aminkan zikirku
Biar kusisip doa buatmu adek
kala angin mengiring penitian Suboh ini
tipis kudus namun
dinginnya menggegar ke relung hati
doakah atau sekadar bisikan rawan
Kerana sebak menujah hitam mataku ke astral
Aargh..kulihat sejalur cahaya yang tumpah
di jendela langit
Pandang dan rauplah air mata itu
moga bisa membuatmu tersenyum adekku..

-(HAIZA NAJWA)-

1 comment:

Haiza Najwa said...

duhai kelicap fajar
ceridaulah bagai selalu
aminkan zikirku
Biar kusisip doa buatmu adek
kala angin mengiring penitian Suboh ini
tipis kudus namun
dinginnya menggegar ke relung hati
doakah atau sekadar bisikan rawan
Kerana sebak menujah hitam mataku ke astral
Aargh..kulihat sejalur cahaya yang tumpah
di jendela langit
Pandang dan rauplah air mata itu
moga bisa membuatmu tersenyum adekku..