Kemana ku cari jua
Bertemu, berkata tanpa ada rupa
Hanyalah titian masa
Sampai bila hanya sang pemuja
Hingga nanti hilang bersama ansara
Debu-debu menjadi permata
Meniti tititan usia
Menghembus segenap pelusuk jiwa
Menanti tanpa ada sang pemuja
Hanyalah impian belaka
Mencari makna-makna cinta
Tanpa ada persoalan mengapa
Hadirnya tanpa diduga
Tapi menjadi tandatanya
Antara aku, engkau dan dia
Dalam mengisi ruang masa
Di alam ciptaan Maha Pencipta
Untukku tak tahu jua
Sampai nanti terkubur bersama
Masa, usia, cinta dan cita......
-haris indera-
Friday, January 29, 2010
Di Mana Perhentian Itu
Terjemahkan aku apa makna matamu
Isyaratkan aku apa erti hatimu
Ku hulurkan tangan bila rebahmu disitu
Menahan lenguh, sabar dengan harapan
Tapi nanti kau tidak menyambut
Berpaling pergi
Menoleh sejarahmu
Ku kan pergi menyambung perhentian yang seketika ini
Sehingga nanti aku berhenti lagi
Menghulurkan tangan sehingga terpatri
-haris indera-
Isyaratkan aku apa erti hatimu
Ku hulurkan tangan bila rebahmu disitu
Menahan lenguh, sabar dengan harapan
Tapi nanti kau tidak menyambut
Berpaling pergi
Menoleh sejarahmu
Ku kan pergi menyambung perhentian yang seketika ini
Sehingga nanti aku berhenti lagi
Menghulurkan tangan sehingga terpatri
-haris indera-
Thursday, January 28, 2010
INI BUKAN MIMPI
Selinkas ku menjurus awan gemawan
Genggam erat permata pasir ditelapak tangan
Duduk saja disitu, Ku kata duduk saja disitu
Kalau bingkas bangun
Terus berlari hingga kehujung
Ya disana...moga ada harapan hidup kembali
Dengan tawa dengan senyuman
Agar tiada setitis pun airmata kristal akan terjurai
Bergenang dikelopak mata
Kerna itu sedih
Jangan biar ia berlaku lagi wahai hati
Jika tidak pasti mati
Ku seru namaNYA setiap kali di atas sejadah
Hembus angin meniup dari celah-celah jendela
Daun-daunan bergeser mengalunkan alunan zikir
Moga terjaga dari mimpi
Berada dinyata dan hakiki
Genggam erat permata pasir ditelapak tangan
Duduk saja disitu, Ku kata duduk saja disitu
Kalau bingkas bangun
Terus berlari hingga kehujung
Ya disana...moga ada harapan hidup kembali
Dengan tawa dengan senyuman
Agar tiada setitis pun airmata kristal akan terjurai
Bergenang dikelopak mata
Kerna itu sedih
Jangan biar ia berlaku lagi wahai hati
Jika tidak pasti mati
Ku seru namaNYA setiap kali di atas sejadah
Hembus angin meniup dari celah-celah jendela
Daun-daunan bergeser mengalunkan alunan zikir
Moga terjaga dari mimpi
Berada dinyata dan hakiki
Wednesday, January 27, 2010
BuNga UntUk IBU
Ibu
Mengapa kau menangis
Buka matamu ciumlah aku
Dengan namaNYA
Ketika pilu
tatkala masa kian berlabuh
Ibu
Kesat air matamu
Dengan tanganku satu persatu
Bagaikan bunga layu disinggah situ
Mekar kembali didalam syahdu
-haris indera-
Mengapa kau menangis
Buka matamu ciumlah aku
Dengan namaNYA
Ketika pilu
tatkala masa kian berlabuh
Ibu
Kesat air matamu
Dengan tanganku satu persatu
Bagaikan bunga layu disinggah situ
Mekar kembali didalam syahdu
-haris indera-
Tuesday, January 26, 2010
TINGGAL PERGI SISA HATI INI
HARI YANG BERGANTI BULAN DAN BINTANG
JIWA MASIH DI LINGKAR SEPI
DUNIA BERNYAWA TENANG
UNTUK CINTA YANG MATI
KU CARI DIA
DIWAKTU PAGI MEMBISIK
MENANTI KATA, BALASAN DI BALIK MIMPI
SUARA TERDENGAR DI DALAM HATI
KU INGIN PERGI JAUH DARI SINI
MEMBUKA PINTU HARI KU INGIN
TINGGALKAN SEGALA DURI-DURI SEMILIR
-haris indera-
JIWA MASIH DI LINGKAR SEPI
DUNIA BERNYAWA TENANG
UNTUK CINTA YANG MATI
KU CARI DIA
DIWAKTU PAGI MEMBISIK
MENANTI KATA, BALASAN DI BALIK MIMPI
SUARA TERDENGAR DI DALAM HATI
KU INGIN PERGI JAUH DARI SINI
MEMBUKA PINTU HARI KU INGIN
TINGGALKAN SEGALA DURI-DURI SEMILIR
-haris indera-
Monday, January 25, 2010
AKU dan SESUATU
Ya Rabbul Ya Jalil
Kepada siapa lagi hendakku
Serahkan beban dibahu,
hati dan jiwa
Kepada siapa lagi hendakku mengadu
Ternyata tiada siapa
Hanyalah kepadamu
Tuhanku Ya ALLAH
Ku berjalan sendiri
Didalam hujan asid
Berbumbungkan mentari hangat
Menghirup debu-debuan pasir asap kota
Di celah-celah susunan bata
dan tiang-tiang besi
Ku menyusun langkah
Diantara tar-tar dan batu kerikil
bersama dedaunan kering layu berguguran
Kemana hendak ku tuju
langkah kaki ini
Aku buntu, haru biru
Seketika terfikir
Akan darah daging sendiriyang sama-sama
Membesar dimedan ini suatu ketika dulu
Berbekalkan apa yang ada
Ya..apa yang ada silam
Ya..apa yang ada tika ini
Semuanya bagaikan tiada apa-apa
Dan mungkin cuma sekadar merasa
Hari semakin tua
Kini tengahari
dan pagi telah berlalu
Senja nan hampir mengekori
Suatu hari ia pasti ada betul-betul dihadapan diri
Menunggu masa memanggilku pulang
Berjumpa Yang Maha Pencipta
Mungkin esok mungkin lusa
Mungkin juga sebentar saja nanti
Siapa yang tahu
Dia yang tahu
Tapi ibu akan tetap kujaga
Kubelai, kutatang, kukasih, kucinta
Hingga esok
Mungkin aku terjaga lagi
Moga esok ada mukjizat, ada keajaiban,
ada kesyukuran, ada sesuatu
Aku dan Sesuatu
Cuma aku
Aku dan DIA saja yang tahu.
-haris indera-
Subscribe to:
Posts (Atom)