Bicara rinduku itu bicara sendu
Cerita rinduku itu cerita kalbu
Gemersik suara itu nyanyian sang camar
Dari muara cinta ke lautan gelora jiwa
Dari pulau ke pulau mengusung rindu...
Aku pun rindu
Ingin ku usap keringkan pipimu itu
Dibangku kayu itu kita pernah bertemu
Dibawah pepohon rhu berpayung redup
Hari hangat itu terasa syahdu
Tika itu rinai masih belum berhentti
Ombak berpulas dan angin menderu
Kita bercerita bertemankan bayu
Hingga terleka masa telah berlalu
Ceria itu cerita rinduku
Kini tinggal sisa bersama waktu
Mungkin suatu hari aku kembali
Di bangku kayu itu
Jika ia masih disitu
duhai kelicap fajar ceridaulah bagai selalu aminkan zikirku Biar kusisip doa buatmu adek kala angin mengiring penitian Suboh ini tipis kudus namun dinginnya menggegar ke relung hati doakah atau sekadar bisikan rawan Kerana sebak menujah hitam mataku ke astral Aargh..kulihat sejalur cahaya yang tumpah di jendela langit Pandang dan rauplah air mata itu moga bisa membuatmu tersenyum adekku..
Tiba-tiba hati ku terasa mati...
Ibarat jasad tiada bernyawa...
Ibarat hati tiada berjiwa...
Seperti kotak fikiran terasa terhenti...
Ku biarkan masa berlalu begitu sahaja...
Aku tak mampu berbuat apa apa...
Terasa berat tubuh ini untuk bangkit
Terasa berat kaki ini untuk melangkah
Seperti masa terhenti berdetik
Hidup yang sebegini tiada bererti
Roh seperti tiada berjasad
Dan jasad tiada ber roh
Hingga aku pun tidak tahu
Apakah ini dan apakah itu
Kenapa mesti terjadi sebegini
Bunuhlah jiwa hati ku jika itu yang terbaik
Jika tidak berilah aku nyawa untuk bernafas
Agar dapat lagi aku hidup di dunia ini
Atau lebih baik mati
Tinggalkan segalanya
Kerna segalanya palsu...dunia belaka
Dunia seperti kosong
Kosong itu dalam hatiku
Hati aku mati..
Aku melihat nyawa nyawa
Bertempiaran berserakkan berduyun-duyun
Berpusu-pusu
Ada juga yang menyendiri
Menyepi terasing
Ada disana ada disini dan ada di mana-mana
Malah ada yang tidak tahu di mana
Di celah-celah pohon
Di bawah lembayung langit
Melata di dada tanah subur gersang
Ada yang menyusuri permuka-permuka air laut
Sungai-sungai dan paya-paya
Ada juga yang membelah awan
Berlegar di langit yang mungkin ada yang
Tidak pernah seperti itu
Ada nyawa yang menangis
Di sana aku melihat ada nyawa yang
Terkekeh kekeh gembira suka
Ada juga nyawa yang tidak tahu
Aku juga pernah wujud seperti dia
Dan aku juga tidak pernah tahu tentang
Nyawa itu yang disana dan di situ
Ada nyawa bersatu kerna rasa
Kerna jiwa kerna hati
Ada nyawa terasing kerna tiada rasa
Kerna tiada jiwa kerna tiada hati
Aku juga melihat nyawa yang telah
Tiada nyawa
Ya nyawa berpisah dari jasad
Jadi apa yang dicari
Adakah yang ditinggalkan itu yang dicari
Nyawa yang itu pergi
Hadir nyawa yang lain
Kitaran nyawa yang di tiup
Membawa kepada kehidupan
Kehidupan nyawa yang berbeda beda
Jangan engkau lupa wahai nyawa
Kehidupan nyawamu berbeda
Kehiudpan itu kehidupanmu
Tetapi nyawa itu bukan milikmu
nyawa itu milik Dia yang SATU
Jadi apa yang dicari........
Kerna akhirnya apa yang ada bukan milikmu....